Minggu, 29 Juli 2012

Taman - Taman


Siang hari di sini lebih panjang. Matahari terbit pukul 05.15 pagi dan tenggelam pukul 08.49 sore. Subuh pukul 03.20. Adzan didapat dari software yang didownload dari internet tapi subuh pasti ga mendengar adzan, ya karena computer pasti dalam keadaaan mati. Satu-satunya jalan adalah menggunakan alarm yang menggunakan adzan sebagai pengingat. Berhubung alarm berbunyi hanya satu menit, adzannya pasti tidak lengkap. Tapi minimal panggilan untuk menghadap Yang Maha Kuasa masih tetap bisa dinikmati.

Karena siang yang lebih panjang itulah maka keluar rumah sampai jam 8 malam pun sebenarnya tidak masalah, karena di luar masih terang, apalagi sekarang musim semi, cuaca bersahabat, walau kadang hujan, tapi hujannya tidak sehebat hujan di Jakarta. Tapi kalau soal dingin, jauh lebih dingin disini karena masih banyak pohon. Kalaupun ada sedikit masalah, lebih karena masalah keamanan dan kenyamanan diri. Lingkungan aman dan nyaman sebenarnya, tapi karena disini sepi, jadi lebih baik kalau mau keluar jangan sendiri, karena kasus pemerkosaan atau pelecehan sexual lumayan banyak terjadi dan pelakunya banyak yang tidak teridentifikasi. Sekali lagi soal ‘keamanan dan kenyamanan diri.’

Hampir tiap hari minggu saya pasti keluar rumah dan berkeliling. Karena belum kenal dengan kota ini, jadi hanya dua tempat yang saya kunjungi: Orleans, tempat seorang teman tinggal, dan downtown. Sebenarnya di downtown banyak hal yang menarik. Salah satunya adalah Rideu Canal Cruise yang menawarkan pemandangan sekeliling kota dengan menggunakan kapal. Saya sendiri belum coba sih. Baru rencana dan niat.

Di sekeliling tempat tinggal host fam ini ada beberapa taman, yang terbesar adalah Goldridge Park. Sebenarnya yang disebut taman hanya sekadar lapangan besar, sebesar lapangan sepak bola. Dan di taman Goldridge ini ada dua lapangan sepak bola. Kalau sore suka dipakai buat anak-anak latihan sepak bola dan ditonton oleh keluarga yang berderet duduk manis menggunakan kursi lipat yang dibawa dari rumah. Tidak ada sorak sorai yang berlebihan. Taman ini juga suka dipakai untuk melatih anjing atau olahraga bersama anjing, bagi yang punya anjing (pastinya).

Tepat di sebelah Goldridge Park ini ada taman juga, namanya Fentimen Park. Banyak taman sekitar sini modelnya seperti Fentimen Park. Hanya jalan setapak yang panjang, dan di kanan kirinya terdapat pohon-pohon. Beberapa meter di belakang deretan pohon-pohon tersebut berjejer rumah penduduk. Rapi seperti umumnya rumah-rumah di sini.

Fentimen Park ini kalau diikuti terus sampai ujung, akan sampai di Kanata Center. Kanata Center ini seperti pusat perbelanjaan. Maksudnya, daerahnya luas dan berdiri banyak pertokoan, mulai dari Wallmart yang mempunyai moto “where you find the lowest price, always”, supermarket Loblaws yang seperti Giant atau Carrefour di Indonesia, Shoppers Drugmart yang menjual lebih banyak perawatan tubuh dan obat-obatan, walau menjual buku-buku juga dan elektronik, Chapters si toko buku, dan toko-toko lain seperti restorant pizza, starbucks, Canada Computers, fitness center, dan lain sebagainya. Dari ujung ke ujung yang belum tantu saya bisa jelajahi dalam sejam dua jam. Tapi saya lebih sering ke Wallmart. Selain karena bisa one stop shopping, juga banyak barang yang dijual di walmart lebih murah dari toko lain. Di dalam wallmart juga ada McDonald. Tapi sayang, mereka tidak menjual Paket Nasi (tetep, Nasi!!!). Jajanan yang sering saya beli di Wallmart adalah cookie sejenis oreo, chips kentang dan….. eng ing eng….. KUACI!!! Kuaci di Jakarta sangat murah bila dibanding oreo dan potato chip, tapi disini, jauh lebih mahal kuaci.

Taman-taman lain semacam Fentimen Park yang ada di sekeliling daerah ini antara lain; Tanmount Park, Judy Laughton Park, John Gooch Park, Insmill Park, dan ada beberapa lagi. Yang besar ya hanya Goldridge Park itu.

Di dalam Fentimen Park ada arena bermain anak-anak. Kecil, cuma bak pasir sekitar 5x5 meter yang ditengahnya ada rumah-rumahan dan perosotan. Di sebelahnya ada bangku taman tempat orang tua atau pengasuh bisa menunggui anak-anak tersebut.
Karena sepanjang taman itu banyak pohon, ga heran banyak binatang yang berkeliaran. Burung-burung sudah pasti. Entah apa namanya, tapi macam-macam burung ada, yang saya tahu cuma dua; burung pipit dan burung gagak. Sering juga terlihat tupai dan chipmunk. Sayangnya mereka tidak boleh diberi makan, katanya agar mereka tidak tergantung pada manusia. Iya juga sih. Mereka kan binatang liar yang tinggal di alam liar, jadi kudu bisa survive sendiri. Tapi mereka tidak takut bila ada yang melintas. Karena kontak yang terjadi sudah sejak lama, jadinya sensor bahaya mereka tidak muncul. Cinta damai.

Yah, sekian dulu yakkk, met malam dan sukses buat semua yuaaaaa.

Wassalam.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar